Perempuan dan ekonomi: perjuangan menuju kesetaraan

Ilustrasi perempuan dan ekonomi
Ilustrasi perempuan dan ekonomi, (Pixabay,.com).

TENTANGPUAN.COM – Peran perempuan dalam perekonomian telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun demikian, masih terdapat banyak tantangan dan diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan dalam dunia ekonomi. Artikel ini akan menjelaskan tentang perjuangan perempuan menuju kesetaraan ekonomi serta beberapa fakta unik terkait isu ini.

Sebelumnya, perempuan dianggap hanya memiliki peran domestik dalam keluarga dan kurang diakui dalam dunia kerja. Namun, kini perempuan telah memainkan peran yang lebih aktif dalam berbagai bidang pekerjaan, bahkan beberapa di antaranya telah menjadi pemimpin bisnis dan politik.

Menurut laporan McKinsey Global Institute pada tahun 2015, jika perempuan dapat berpartisipasi dalam perekonomian secara penuh, maka akan meningkatkan produktivitas global sebesar 26% atau setara dengan peningkatan sebesar $28 triliun.

Namun, perempuan masih menghadapi berbagai tantangan dalam dunia ekonomi. Diskriminasi gender, perbedaan upah, dan keterwakilan yang rendah di posisi manajerial dan kepemimpinan bisnis adalah beberapa masalah yang masih dihadapi oleh perempuan.

Menurut data dari World Economic Forum pada tahun 2021, hanya sekitar 22% dari total posisi kepemimpinan di seluruh dunia dipegang oleh perempuan. Selain itu, perempuan juga rentan terhadap pekerjaan yang tidak stabil dan memiliki upah yang rendah, terutama di sektor informal.

Terkait dengan isu ekonomi dan perempuan, terdapat beberapa fakta unik yang perlu diketahui. Pertama, perempuan memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan bisnis dan perekonomian, karena lebih cenderung untuk menggunakan pendapatan mereka untuk memperbaiki kesejahteraan keluarga dan komunitas. Kedua, investasi dalam pendidikan bagi perempuan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan ekonomi.

Menurut laporan PBB, peningkatan 1 tahun dalam tingkat partisipasi pendidikan perempuan dapat meningkatkan pendapatan negara sebesar 0,3%.

Ketiga, program kredit mikro yang diarahkan kepada perempuan telah membantu meningkatkan akses perempuan terhadap modal usaha. Melalui program ini, perempuan dapat mengembangkan bisnis mereka sendiri dan meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

Terakhir, perempuan yang berada di posisi kepemimpinan bisnis seringkali mengambil keputusan yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, karena memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Dalam kesimpulannya, perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan ekonomi masih berlangsung hingga saat ini. Namun, upaya untuk meningkatkan akses dan keterwakilan perempuan dalam dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published.