Perempuan di Garda Depan Penanganan Stunting, Dinas PPKB-P3A Bolmut Raih Apresiasi

Kadis PPKBPPPA bersama tim saat memonitor keluarga harapan penerima bantuan, (Foto: Pool).

TENTANGPUAN.com – Suasana penuh kebanggaan terasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) pada Selasa, 7 Oktober 2025 lalu, ketika kabupaten ini menerima penghargaan atas upaya penanganan stunting yang dinilai berhasil menurunkan angka kasus dalam beberapa tahun terakhir.

Pemkab Bolmut menerima penghargaan atas kinerja pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Viktor Mailangkay, kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam sebuah acara yang digelar di Hotel Aryaduta, Kota Manado.

Penghargaan tersebut bukan hanya simbol keberhasilan, tetapi juga bukti nyata kolaborasi lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, perangkat desa, hingga peran aktif perempuan yang selama ini berada di garis depan melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB-P3A).

Di balik pencapaian itu, Kepala Dinas PPKB-P3A Bolmut, Yani Lasama, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak datang begitu saja.

“Dinas PPKB-P3A Bolmong Utara berperan penting dalam memastikan upaya pencegahan stunting, seperti pelayanan keluarga berencana, edukasi gizi, pola asuh, dan pencegahan perkawinan usia anak, serta bantuan melalui Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting dilakukan untuk mencegah stunting dan membangun keluarga sehat sejahtera,” terang Yani saat ditemui awak media.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut bukan hanya bersifat programatik, tetapi juga melibatkan sentuhan sosial dan edukatif yang menyasar langsung ke masyarakat desa.

“Dinas PPKB-P3A berperan penting dalam penanganan stunting dan juga sebagai wadah mengadvokasi pencegahan stunting dengan mengintegrasikan isu stunting ke dalam program-program pengendalian penduduk keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta meningkatkan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan sampai di tingkat desa melalui tim pendamping keluarga dan Penyuluh Keluarga Berencana,” jelasnya lebih lanjut.

Peran perempuan dalam program ini sangat menonjol, baik sebagai penggerak lapangan maupun pendamping keluarga yang menjadi jembatan edukasi antara pemerintah dan masyarakat.

“Dinas PPKB-P3A akan terus berkomitmen untuk selalu mengadakan kegiatan serupa guna memonitor dan mengevaluasi hasil kerja demi masa depan yang lebih baik,” tutur Yani dengan nada penuh optimisme.

Melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan pendampingan, Dinas PPKB-P3A Bolmut juga terus menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting. Kolaborasi antara dinas teknis, tenaga kesehatan, dan organisasi perempuan menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi besar ini.

“Dinas PPKB-P3A dapat mengembangkan program atau kegiatan yang mendukung penanganan stunting, seperti pemberian konseling gizi, peningkatan kapasitas pelaksana program, atau kegiatan penyuluhan,” tambah Yani.

Salah satu langkah konkret yang sudah berjalan adalah memfasilitasi permohonan bantuan bagi keluarga berisiko stunting, yang dilakukan melalui kerja sama lintas instansi di tingkat kabupaten maupun desa.

Di akhir perbincangan, Yani menegaskan kembali arah komitmen dinas yang ia pimpin.

“Dinas PPKB-P3A memiliki peran penting dalam penanganan stunting melalui berbagai program dan kebijakan. Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dalam menghadirkan solusi yang konkret dan berkelanjutan dalam menangani permasalahan stunting.”

Penghargaan yang diterima Bolmut menjadi penanda bahwa kerja kolektif, terutama dengan keterlibatan perempuan, dapat melahirkan perubahan nyata, menuju generasi yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.