TENTANGPUAN.com – Demi meningkatkan ketahanan pangan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui Balai Besar POM Manado bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mengadakan Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Kota Kotamobagu pada Kamis, 7 November 2024.
Acara yang berlangsung di Hotel Sutan Raja Kotamobagu ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan mulai dari kelurahan, pasar, hingga jajanan anak usia sekolah.
Mengusung tema Kelurahan Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah, acara ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemkot Kotamobagu, Adnan Masinae; Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kotamobagu, Aryono Potabuga; serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Teddy Makalalag.
Plh. Kepala Balai Besar POM di Manado, Agung Kurniawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian tahapan yang sudah dimulai sejak April 2024, yang berfokus pada penguatan keamanan pangan di berbagai komunitas di Kotamobagu.
“Kegiatan hari ini merupakan salah satu rangkaian dari tahapan yang sudah kami jalankan sejak April 2024 yang dimulai dari tahapan advokasi bersama pemerintah Kotamobagu, dalam hal ini Program Nasional Keamanan Pangan,” ungkap Agung.
Agung menambahkan bahwa dalam program ini, Badan POM Manado memfokuskan intervensi pada tiga kelurahan, satu pasar, dan sebelas sekolah di Kotamobagu, dari tingkat SD hingga SMA.
“Ada komunitas yang kami intervensi terkait dengan lingkup kelurahan, ada tiga kelurahan yang kami intervensi, kemudian ada satu pasar, serta ada sebelas sekolah baik tingkat SD, SMP, hingga tingkat SMA,” jelasnya.
Ia berharap bahwa ke depannya pemerintah daerah dapat mengembangkan dan melanjutkan program ini secara mandiri untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
“Tentunya atas intervensi yang telah kami lakukan terkait dengan gerakan keamanan pangan ini pemerintah daerah dapat mereplikasi lebih mengembangkan serta lebih mandiri,” lanjut Agung.
Ia juga menegaskan bahwa keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab Badan POM, tetapi juga pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas.
Salah satu peserta kegiatan, Imelda Gonibala, Kepala Sekolah TK Negeri Aruman Motoboi Kecil (Motcil), turut berbagi pandangannya. Menurutnya, keamanan pangan sangat penting bagi perempuan dan anak-anak, terutama karena perempuan berperan besar dalam urusan pangan dan ekonomi keluarga.
“Kalau ditanya penting atau tidak, keamanan pangan itu penting sekali. Ini karena sebagian besar yang mengonsumsi makanan dan juga yang memasak adalah perempuan,” ujar Imelda.
Ia juga menyoroti keterlibatan perempuan dalam usaha kecil yang berkaitan dengan pangan, yang menurutnya memiliki dampak langsung pada ekonomi rumah tangga.
“Untuk penjualannya, ini berhubungan dengan usaha kecil yang kebanyakan dikelola dan dijual-belikan oleh perempuan kepada masyarakat. Jadi, ada keterkaitan yang sangat erat antara perempuan, pangan, dan ekonomi keluarga,” tambahnya.
Imelda menekankan bahwa keamanan pangan sangat diperlukan dalam penanganan stunting dan gizi buruk yang masih menjadi tantangan di desa-desa.
“Kenapa ini penting? Karena di desa-desa penanganan stunting dan gizi buruk untuk anak-anak masih jadi tantangan,” jelasnya.
Dengan adanya dukungan dari BPOM dan Pemkot Kotamobagu, Imelda berharap bahwa program keamanan pangan ini dapat terus berjalan dan melibatkan lembaga pendidikan, sehingga gizi anak-anak di desa semakin terjamin.
“Makanya sekolah-sekolah juga diikutsertakan dalam pembinaan keamanan pangan, agar bisa membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak,” tutupnya.
Program ini diharapkan mampu memperkuat peran perempuan dalam menjaga keamanan pangan di Kotamobagu dan mendorong keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menjaga kualitas pangan, khususnya di komunitas-komunitas lokal.
Peliput: Tri Deyna