Budaya Konsumtif Jelang Lebaran: Menjaga Keuangan dan Nilai Tradisi

Ilustrasi budaya konsumtif, (Pixabay.com).
Ilustrasi budaya konsumtif, (Pixabay.com).

TENTANGPUAN.COM – Budaya konsumtif jelang lebaran telah menjadi suatu fenomena yang sangat umum di Indonesia. Lebaran, atau Idul Fitri, merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim di Indonesia dan sering dijadikan momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan kerabat. Namun, dalam kegembiraan dan semangat merayakan Idul Fitri ini, seringkali banyak orang yang terjebak dalam budaya konsumtif yang berlebihan.

Budaya konsumtif jelang lebaran tampaknya menjadi semakin merajalela setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari banyaknya iklan yang menggoda di televisi, radio, internet, dan media sosial yang menawarkan berbagai macam produk untuk kebutuhan lebaran, seperti baju baru, perhiasan, makanan, dan lain sebagainya. Selain itu, banyaknya promo diskon dan penawaran menarik dari berbagai toko dan pusat perbelanjaan juga menjadi daya tarik yang sulit untuk ditolak.

Tidak hanya itu, budaya konsumtif juga mempengaruhi cara berbelanja masyarakat jelang lebaran. Banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan membeli barang-barang baru tanpa mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak. Akibatnya, banyak orang yang akhirnya memiliki banyak barang yang tidak terpakai setelah lebaran berakhir.

Selain itu, budaya konsumtif juga berdampak pada keuangan masyarakat. Banyak orang yang terjebak dalam membeli barang-barang yang sebenarnya di luar kemampuan mereka, hanya untuk memenuhi tuntutan budaya konsumtif yang berkembang di masyarakat. Hal ini seringkali berdampak pada terjadinya utang yang menumpuk setelah lebaran berakhir, dan pada akhirnya bisa mengganggu keuangan pribadi atau keluarga.

Untuk mengatasi budaya konsumtif jelang lebaran, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama-tama, penting untuk membuat anggaran dan daftar belanjaan sebelum membeli barang. Hal ini dapat membantu mengendalikan pengeluaran dan mencegah pembelian barang yang tidak perlu. Selain itu, juga penting untuk mempertimbangkan kualitas dan harga barang sebelum membeli, serta memilih barang yang benar-benar dibutuhkan.

Selain itu, juga penting untuk menghindari godaan promo dan diskon yang terkadang hanya menjadi cara untuk memancing konsumen agar berbelanja lebih banyak. Terakhir, penting untuk memahami bahwa lebaran bukan hanya tentang membeli barang-barang baru, tetapi juga tentang berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, serta memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.