Perempuan Bisa Berkembang dari Mimpi Sederhana

Mariani Wijayadi
Mariani Wijayadi (sumber foto: wowanwill.com).

Tentangpuan.com – Mariani Wijayadi atau yang lebih dikenal dengan Meme menceritakan bahwa Meme Florist, usaha yang dirintisnya bersama suami berawal dsri mimpi sederhana.

“Saya dan suami ingin punya bisnis yang tetap memberi kami kesempatan mendidik anak-anak, dan saya tetap bisa mengurus keluarga. Karena itu kami memilih bisnis online.”

Tidak mudah mencapai impian ini, dan semua dimulai saat Meme dan suaminya, Hero, mengalami masalah finansial. Biro perjalanan tempat mereka bekerja di Semarang bangkrut, dan pasangan ini tak punya banyak tabungan. Meme yang bertanggung jawab mengurus rumah tangga, selalu ingin membantu menjalankan bisnis. Mereka melihat hal ini sebagai tantangan, tapi sekaligus suatu kesempatan.

“Kami berpikir apa yang harus kami lakukan? Kondisi keuangan kami buruk dan kami tak punya pekerjaan tetap” papar Meme. “Saat itu internet baru mulai marak, dan kami mencoba berjualan online untuk bertahan hidup. Lalu kami mulai berpikir, apa yang lebih laku dijual?”

Mereka lalu merancang dan mencoba berbagai usaha, namun akhirnya ide terkuatlah yang bertahan. Meme mencintai bunga, dan suaminya suka bekerja secara online. Mereka lalu mengombinasikan semangat tersebut lewat Meme Florist. Model bisnis mereka adalah menghubungkan penjual dengan pembeli melalui sebuah toko online. Dengan memanfaatkan platform online, mereka bisa memulai bisnis tanpa modal besar.

Kami jelaskan bahwa website adalah toko di internet yang buka 24 jam.
Meskipun Meme menyukai bunga, ia tetap harus mendalami seluk beluk bunga, mulai dari seni merangkai bunga, jenis-jenis bunga, dan cara terbaik untuk menjualnya. Ia memanfaatkan video online dan berbagai artikel sebagai bahan riset untuk membangun website bisnisnya. Selanjutnya, mereka harus meyakinkan penjual bunga lokal di Semarang bahwa pengetahuan mereka tentang bisnis online bisa membantu para penjual mengembangkan bisnis.

Awalnya, Meme dan Hero harus membantu para penjual memahami internet dan website. “Kami menjelaskan pada para mitra bahwa kami memiliki cara untuk menjual bunga mereka ke luar kota,” ujarnya. “Kami jelaskan bahwa website adalah toko di internet yang buka 24 jam. Lalu kami tunjukkan website kami pada mereka.”

“Kami mengajak banyak pengusaha bunga. Kalau ditolak, kami ajak yang lainnya. Kami terus lakukan satu demi satu,” kisah Meme. Setelah jejaring mereka berkembang, mereka memanfaatkan data dari website untuk membantu agar para pengusaha bunga lebih paham apa yang diinginkan pelanggan, hingga dapat meningkatkan penjualan.

Kerja keras mereka membuahkan hasil, Meme Florist kini memiliki 200 mitra di 50 kota. Dan meski punya bisnis yang cukup rumit, Meme kini punya lebih banyak waktu untuk keluarganya. Dengan memanfaatkan perangkat digital, ia bisa mengelola dan mengawasi bisnisnya lewat ponsel, hingga ia bisa tetap fokus pada prioritasnya membesarkan anak-anak.

Kita, wanita Indonesia, harus lebih berani bermimpi. Meskipun sederhana, wujudkan mimpi itu.
Mengingat kembali perjalanan bisnisnya, Meme merasa pengalaman mengelola bisnis sendiri, belajar keterampilan baru dan bekerja hingga larut malam, telah membantu dirinya dan suami berkembang. “Kami dibentuk oleh pengalaman dan menjadi lebih tangguh,” ujarnya. “Kami belajar menghargai orang lain, dan lebih bijaksana membuat keputusan finansial. Kami belajar banyak hal dari pengalaman ini.”

Pada wanita wirausaha lain, Meme berujar, “Kita, wanita Indonesia, harus lebih berani bermimpi. Meskipun sederhana, wujudkan mimpi itu. Tak perlu modal besar untuk memulai, karena ada teknologi untuk membantu kita. Mungkin mimpi sederhana itu akan menjadi besar, bahkan bisa mempengaruhi kehidupan orang lain.”

Sumber: Womanwill.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.