Cerita beratnya menjadi ‘perempuan’

Ilustrasi, (Pixabay.com).
Ilustrasi, (Pixabay.com).

TENTANGPUAN.COM Asap rokok keluar mengepul terlihat samar di bawah sorot lampu pintar bermode hangat. Di sebuah pondok di atas kolam ikan mujair, di Kelurahan Mongkonai Barat Kota Kotamobagu, Gadis (29) terus menangis. Sayatan pisau di tangan kiri bekas percobaan bunuh diri belum pulih. Tatapannya kosong.
Gadis khusyuk memikirkan jalan hidup. Tawanya pecah, lalu berganti tangis, begitu seterusnya. Kesendirian kadang membawanya menuju ingatan masa lalu yang menghancurkan, membuat pertahanan dari perangainya yang selama ini tampak tegar, runtuh.


Sebagai perempuan ia merasa gagal, sebagai anak ia merasa tak berguna, dan sebagai ibu ia merasa buruk. Ia patah berkali-kali, tak ada yang benar-benar bisa dibanggakan dalam hidupnya. Sudah sejak lama ia mengutuki nasib. Tapi seolah memiliki banyak nyawa, ia selalu lolos dari upaya bunuh diri.
Gadis tak pernah menjadi seorang istri, sebab dirinya tak pernah menikah. Ia adalah seorang ibu yang berjuang keras menghidupi anak semata wayangnya, Teguh (9). Air mata kembali membanjiri pipinya di Selasa malam, pada 6 Desember 2022, saat ia menceritakan bagaimana semuanya bisa terjadi.


Suatu siang kala matahari sedang terik di tengah persiapan pesta pernikahannya, Gadis kaget bukan main memergoki sang calon suami sedang bercinta dengan perempuan lain. Hatinya hancur lebur, terlebih kalau mengingat dirinya yang saat itu sedang mengandung. Lalu, dengan dorongan dari ibu, Gadis akhirnya membesarkan hati dan berani membatalkan pernikahan. Sudah sejak awal ibunya memang tak suka Gadis menikah, selama ini Gadis-lah yang menjadi tulang punggung keluarga.


Gadis berusaha kuat. Seorang diri ia melewati masa kehamilan. Ibu dan keluarganya tak bisa diandalkan. Tak hanya sekali ia mempertanyakan posisi di keluarga, termasuk kejelasannya sebagai seorang anak. Pernah ada pikiran bahwa dirinya bukanlah anak kandung. Sebab, sebagai bungsu dan satu-satunya anak perempuan, Gadis mendapat perlakuan yang berbeda. Ketiga kakak laki-lakinya selalu dimanjakan dan dibiarkan tidak bekerja oleh ibunya. Sementara, ayah yang selama ini mendukung, tak berdaya karena penyakit kronis yang menyebabkan kaki ayahnya harus diamputasi.


Setiap hari Gadis diharuskan keluar rumah mencari uang. Ia yang rapuh dan belum pulih karena dikhianati cinta akhirnya pasrah dengan keadaan. Gadis terjerumus dalam dunia malam. Segala cara dihalalkan agar bisa meraih kasih sayang sang ibu.


Dari yang awalnya hanya menemani minum, Gadis jadi lihai babunuh laki-laki. Babunuh laki-laki adalah istilah yang sering digunakan untuk ritual transaksi lendir lantas memoroti para hidung belang. Wajah cantik oriental membuat pesonanya selalu berhasil memikat. Kecantikan yang disesalkannya. Ia merasa tidak ada lelaki yang benar-benar mencintainya. Apalagi setelah dia sempat memutuskan pindah ke Kalimantan dan bergelut hidup sebagai seorang ladies. Pengalaman buruk dengan laki-laki kian menggunung.


Kebencian terhadap lelaki membawanya ke situasi yang tidak biasa. Gadis bertemu seseorang yang membuatnya menjalani hidup dengan lebih baik. Orang yang membuat Gadis tahu bagaimana menghargai tubuh sendiri. Orang itu pula yang membuatnya berhenti menyakiti diri, lalu belajar arti hidup. Gadis merasa menemukan kasih sayang yang selama ini tidak ia dapatkan, bahkan dari ibunya sendiri.


Diam-diam Gadis mulai menjalani hubungan spesial sebagai pasangan manusia yang saling menguatkan. Gadis perlahan mulai bahagia tapi dirinya tak tenang. Rasa takut kerap muncul di benaknya. Gadis harus sembunyi, karena bagi banyak orang hubungan ini tak lazim. Masyarakat dalam norma adat dan agama tidak membenarkan hubungan sejenis.
Gadis kekeh tidak mau menyerah. Hanya dalam hubungan yang dianggap terlarang inilah Gadis merasa mendapat kedamaian. Dirinya sudah bertemu banyak laki-laki, tapi tidak ada yang benar-benar membuatnya bahagia, bahkan dalam urusan lendir.


Sebenarnya, selama ini Gadis terjebak dalam kebingungan yang ia simpan sendiri. Lepas dari persoalan hidupnya yang pelik, Gadis berusaha mengubur fakta, jika sejak pertama berhubungan seksual dirinya tidak pernah merasakan orgasme. Sehingga, tidak ada alasan bagi Gadis untuk menjadikan laki-laki sebagai seseorang yang ‘terpilih’ dihatinya pun di hidupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.