Sindrom Queen Bee pada Perempuan: Mengapa Kesuksesan Kadang Menjadi Batu Sandungan

Ilustrasi peran perempuan dalam politik pemerintahan, (Pixabay.com).
Ilustrasi peran perempuan dalam politik pemerintahan, (Pixabay.com).

TENTANGPUAN.COM – Pada permukaan, kesuksesan perempuan dalam dunia profesional bisa terlihat sebagai pencapaian yang luar biasa dan inspiratif. Namun, di balik kesuksesan tersebut, terkadang ada fenomena yang dikenal sebagai “Sindrom Queen Bee” yang dapat mempengaruhi dinamika sosial di tempat kerja. Istilah ini menggambarkan situasi di mana seorang perempuan yang mencapai posisi tinggi atau sukses dalam karirnya menjadi tidak mendukung atau bahkan merendahkan rekan perempuannya yang sedang berjuang untuk naik tangga kesuksesan yang sama.

Sindrom Queen Bee terjadi ketika perempuan yang telah mencapai posisi puncak merasa terancam oleh kehadiran perempuan lain yang berusaha untuk maju dalam karir. Mereka mungkin merasa bahwa keberhasilan mereka lebih berarti karena mereka adalah pengecualian, dan menganggap perempuan lain sebagai pesaing yang dapat mengancam posisi mereka. Akibatnya, mereka cenderung menghalangi atau mengurangi dukungan terhadap rekan-rekan perempuan dalam mencapai kesuksesan yang sama.

Ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi terjadinya Sindrom Queen Bee. Pertama, lingkungan kerja yang terbatas dalam jumlah perempuan dalam posisi kepemimpinan dapat menciptakan persaingan yang ketat dan intens di antara mereka. Ini dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan ketakutan akan kehilangan posisi unik mereka sebagai perempuan yang sukses.

Selain itu, bias gender dan stereotip sosial juga dapat berperan dalam mendorong Sindrom Queen Bee. Masyarakat sering kali menempatkan standar yang lebih tinggi pada perempuan yang sukses, dan ini dapat menciptakan tekanan tambahan untuk mempertahankan posisi mereka. Hal ini bisa mengarah pada perilaku defensif atau bahkan penghakiman terhadap rekan-rekan perempuan yang berusaha meniti jalan yang sama.

Sindrom Queen Bee memiliki dampak yang signifikan terhadap kesempatan dan perkembangan karir perempuan secara keseluruhan. Ketika perempuan pemimpin tidak mendukung perempuan lain di sekitar mereka, itu dapat memperkuat ketimpangan gender dan membuat sulit bagi perempuan yang lebih muda atau yang berada di tingkat awal karir untuk maju. Hal ini juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan memicu stres dan kecemasan di antara perempuan.

Mengatasi Sindrom Queen Bee adalah tanggung jawab bersama dan membutuhkan langkah-langkah konkret. Pertama, penting untuk mempromosikan solidaritas dan kerjasama di antara perempuan di tempat kerja. Ini dapat dilakukan melalui mentoring, kolaborasi, dan saling dukung dalam pengembangan karir. Selain itu, perlu adanya perubahan dalam budaya perusahaan yang menghargai dan mendukung keragaman serta menciptakan kesempatan yang setara bagi semua karyawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.