TENTANGPUAN.COM – Pamdemi Covid-19 tidak hanya merubah tatanan kebiasaan hidup, tetapi juga pembatasan sosial yang terjadi membawa dampak tersendiri bagi penekanan reproduksi. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga kini, menyebabkan penurunan penggunaan kontrasepsi di masyarakat. Hal ini berdampak pada 420 ribu kehamilan tidak direncanakan. Hal ini diungkapkan Deputi KB KR BKKBN, dr Eni Gustina, MPH di konferensi pers virtual Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 #SadarBerkontrasepsi di Tengah Pandemi yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia, Kamis (24/9/2020).
Ia mengatakan bahwa laju penambahan penduduk Indonesia masih tinggi, yakni sekitar 1,49%. Ini berarti setiap tahun lahir sekitar lima juta penduduk di Indonesia. “Seperti kita tahu, lima juta itu sama dengan jumlah penduduknya Singapura,” ujarnya. Mengingat pertambahan penduduk karena kehamilan yang tak direncanakan selama pandemi itulah, pihaknya mengimbau beberapa hal berikut ini.Rencanakan kehamilan, terutama bagi para Pasangan Usia Subur (PUS). Hindari 4 Terlalu, yakni Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat dan Terlalu Banyak.
- Selalu gunakan kontrasepsi bagi PUS yang ingin menunda kehamilan atau tidak ingin menambah anak lagi.
- Hubungi petugas kesehatan jika ada keluhan terhadap kontrasepsi yang digunakan.
- Buat janji dengan petugas kesehatan untuk mendapat kepastian jam pelayanan KB.
- Gunakan KB pasca melahirkan agar jarak anak tidak terlalu berdekatan.
- Gunakan kondom dan layanan pesan antar dari Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Kader Keluarga Berencana jika tidak memungkinkan pergi ke tempat pelayanan KB.
Dalam skala global, United Nation Population Fund (UNFPA) atau Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 47 juta perempuan kehilangan akses pelayanan kontrasepsi di masa pandemi Covid-19. Kondisi ini menyebabkan ada sekitar 7 juta kehamilan yang tidak direncanakan di seluruh dunia. Imbauan BKKBN ini pun mengingatkan masyarakat kembali tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi selama pademi, terutama untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, kematian pada ibu dan bayi baru lahir, dan stunting.
Sumber: Womantalk.com