Mengetahui Capaian Perkembangan Motorik dan Kognitif Anak Usia 2 Bulan

Bayi
Ilustrasi, (Foto: Pixabay).

TENTANGPUAN.COM – Bagi orangtua melihat perkembangan anak merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Sejak berusia 0 bulan, anak akan mengalami tumbuh kembang.

Tahukah anda jika usia Si Kecil memasuki usia 2 bulan, kemampuan pendengaran dan penglihatan Si Kecil sudah mulai banyak perkembangan? Hal itu juga bisa terlihat pada kontrol motoriknya. Nantinya, anda akan mulai melihat Si Kecil berusaha memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.

Dikutip dari Parents perkembangan fisik Si Kecil dapat terlihat dari tangan Si Kecil yang tadinya hanya mengepal, serta lengan dan kaki yang hanya menekuk. Setelah 2 bulan, kepalan dan tekukan itu akan mulai mengendur. Si Kecil pun mulai kuat mengangkat kepalanya dan tengkurap, tetapi ia masih membutuhkan bantuan penyangga kepala dan leher saat digendong.

“Bayi pada usia ini harus melakukan setidaknya tummy time atau tengkurap 30 menit per hari,” kata Jennifer Shu, MD, dokter anak dan salah satu penulis Heading Home with Your Newborn. Namun, proses tengkurap itu harus tetap dalam pengawasan yah Bunda.

Memasuki usia ini, anda juga mungkin akan masih menghadapi Si Kecil yang kolik. Apakah itu kolik? Kolik adalah istilah yang digunakan pada kondisi bayi yang menangis terus menerus dan tidak dapat dikendalikan siapa pun termasuk anda. Diperkirakan, 10 hingga 26 persen bayi mengalami kolik.

Jika Si Kecil mengalami kolik, anda bisa mengayun-ayun, memberikan ciuman lembut, sentuhan, dan kebersamaan yang menenangkan seperti menari mengikuti musik atau dengan menggendongnya dengan posisi Si Kecil berdiri dan menempel di dada ke bahu anda seperti saat sedang akan menyendawakan sambil bersenandung halus. Selain itu, jangan lupa juga untuk bersimpati dan banyak berdiskusi dengan orangtua lain yang juga sedang menjalani fase ini bisa menjadi solusi terbaik.

Lalu bagaimana cara menstimulasi otak Si Kecil di usianya yang masih sangat muda ini?

Cara Menstimulasi Otak Si Kecil

Ada banyak hal dan kegiatan yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan bayi yang masih berusia 2 bulan. Seperti dikutip dari Healthline, Si Kecil pada usia 2 bulan akan secara kognitif lebih sadar terhadap apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar.


Nah coba dekati Si Kecil lalu ajak ia berbicara, bernyanyi bersama, dan bisa juga gelitik tubuhnya. Si Kecil akan mulai merespons dengan senyuman dan tawa lucunya. Si Kecil pun akan mulai mengamati benda-benda di sekitar yang dilihatnya menarik.

Jadi dengan lebih sering mengajak Si Kecil berinteraksi, membuat perasaan Si Kecil senang dan bahagia. Selain itu, sebisa mungkin jauhi Si Kecil dari pola asuh dan lingkungan yang membuatnya stres ya.

Di usia Si Kecil yang memasuki bulan ke 2 ini, perlu perhatikan jika bayi tampaknya tidak mendapatkan kekuatan atau merespons sentuhan fisik maupun respon pandangan, suara, dan bunyi-bunyi. Anda bisa segera menghubungi dokter anak untuk bisa mengetahui kondisi kesehatan Si Kecil lebih awal. Jika Si Kecil muntah dan tampak sakit saat menyusu, sebaiknya jadwalkan kunjungan ke dokter, karena refluks mungkin menjadi penyebabnya.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kelainan yang paling sering menyebabkan muntah pada bayi adalah gastroesophageal reflux atau yang sering juga disebut GER. Menurut American Academy of Pediatrics (APP) masalah GER ini biasanya mulai terjadi ketika bayi berusia 2 atau 3 minggu dan akan memuncak ketika usianya mencapai 4 atau 5 bulan dikutip dari website resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jadi, regurgitasi (seperti muntah atau gumoh) adalah masalah umum yang dialami para orang tua ketika si Kecil memasuki usia 1-5 bulan dan akan berangsur menghilang seiring dengan semakin sempurnanya fungsi sistem pencernaan Si Kecil.

Sumber: Haibunda.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.