Mengetahui Risiko Teknik Melahirkan Water Birth

Ibu Hamil
Ilustrasi, (Foto: Pixabay).

TENTANGPUAN.COM – Melahirkan adalah hal yang ditunggu-tunggu bagi seorang perempuan. Sebab, melahirkan juga menjadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan. Banyak pasangan yang menyiapkan jauh-jauh proses ini, sehingga banyak bermunculan terknik dan metode yang dipilih saat melahirkan, salah satunya adalah teknik water birth.

Teknik melahirkan water birth mulai tenar di Indonesia semenjak beberapa tahun lalu. Bagi Anda yang tengah menunggu kelahiran anak, mungkin berpikir untuk menerapkan teknik ini. Namun, ternyata informasi tentang water birth masih belum pasti, apakah teknik ini benar-benar aman?

Bila merencanakan water birth, ada baiknya Anda ketahui dulu beberapa hal ini.

  1. Water birth mungkin memudahkan persalinan

Melahirkan merupakan proses yang sulit. Namun, melahirkan di tempat tidur rumah sakit jauh lebih sulit ketimbang water birth. American Pregnancy Association mencatat bahwa air hangat dapat membantu menenangkan wanita dalam proses persalinan. Kemudian, daya apung air dapat mengurangi berat badan wanita, sehingga lebih mudah berganti posisi persalinan yang lebih efektif.

  1. Water birth dapat berdampak pada bayi

Joseph Wax, M.D mengatakan bahwa bayi memiliki risiko tenggelam saat proses persalinan di dalam air. Dalam proses persalinan ini bayi berisiko terkena infeksi dan kondisi cord avulsion, yaitu bayi terlilit tali pusar. Kondisi ini dapat terjadi pada persalinan biasa, namun risikonya lebih besar saat menggunakan water birth.

  1. Konsultasikan dahulu ke dokter

Memilih teknik melahirkan pada dasarnya merupakan keputusan pribadi Anda dan pasangan. Namun, tidak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan dokter agar Anda tahu risiko yang mungkin terjadi. Plus, jika dokter tahu bahwa Anda akan melahirkan dengan teknik water birth, maka Anda memiliki backup medis saat dibutuhkan.

Sumber: Womantalk.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.