Ibu pertiwi, di atasmu, ibuku menangisi tangisku. Semoga segalanya terijzabah, saat waktu memaksaku mengecupmu, Agustusku masih setengah matang.
Aku melihat semua orang bercakap di kafe-kafe tapi aku telah tuli, telingaku kehilangan fungsi, sebab ini begitu dingin dan sendiri, walau bibir merekah tertawa-tawa
Ibu pertiwi, di atasmu, ibuku menangisi tangisku. Semoga segalanya terijzabah, saat waktu memaksaku mengecupmu, Agustusku masih setengah matang.