Tentangpuan.com – Manusia diciptakan berbeda-beda. Hal tersebut membuat perbedaan pandangan, karakteristik, sifat, dan hal lainnya menjadi lumrah dalam kehidupan. Baik perempuan dan laki-laki harus menerimanya sebagai sebuah keniscayaan dan sunatullah.
Dalam menyikapi ini, banyak orang yang terjebak dalam pemikiran bagaimana membuat perbedaan menjadi seragam, sehingga penting untuk menumbuhkan sikap saling memahami perbedaan terutama dalam sebuah hubungan.
Memahami perbedaan bukan untuk dipaksakan agar menjadi sama. Tetapi dihargai agar bisa dipahami, berjalan beriringan sebagai sebuah keistimewaan. Meski demikian, sebagai pemimpin sudah menjadi tugas seorang lelaki untuk dapat memberi pemahaman yang baik. Menjadi suri teladan, terutama dalam hubungan rumah tangga.
Istri adalah cerminan suami. Istri yang baik adalah hasil dari didikan dan pengayoman suami yang baik pula. Demikian, dalam agama manapun dianjurkan saling mengasihi dan menyayangi dalam rumah tangga.
Dalam mencapai kebahagian, sebuah pasangan tidak hanya butuh cinta, tapi komunikasi yang baik serta cara penyampaian yang benar akan membuat perempuan lebih mudah mengerti. Hal ini penting mengingat perempuan adalah sumber kedamaian dalam sebuah rumah tangga. Perempuan bahagia, bisa memberi energi positif melahirkan suasana tenang dan bahagia bagi semua penghuni rumah.
Olehnya, penting menghindari memberitahu dengan cara membentak, terutama di hadapan banyak orang yang membuat perempuan merasa rendah dan malu. Membuatnya merasa buruk dan susah memahami maksud dari apa yang diinginkan pasangan.
Tak heran, Nabi Muhammad SAW mengumpamakan perempuan seperti tulang rusuk yang bengkok, butuh kelembutan dan teknik tersendiri dalam menghadapinya.
Sebagaimana keistimewaannya, perempuan diidentikkan lebih perasa ketimbang laki-laki. Perempuan begitu peka dan mudah merasa sakit. Banyak orang berasumsi bahwa perasaan tersebutlah yang menjadi faktor mengapa butuh kelembutan juga untuk menjangkau kedalaman hatinya. Membuatnya tersentuh dengan nasehat yang dikemas dengan kesan memberitahu, bukan memarahi atau membentak. Sebab memberitahu dengan mempermalukan adalah dua hal yang berbeda.
Bertutur yang baik saat menasehati perempuan dengan nada dan bahasa yang baik akan mudah dipahami daripada penjelasan dengan menggunakan kata-kata kasar terutama dengan nada membentak. Tetapi hal ini bukan jaminan, bisa saja akan berbeda jika dihadapkan dengan perempuan yang memiliki pola pikir dan pengetahuan terbuka, atau untuk perempuan yang tumbuh juga berkembang di lingkungan yang keras.