TENTANGPUAN.com – Hal yang mengejutkan tentang kekerasan terhadap perempuan, ternyata satu dari tiga perempuan di dunia mengalami kekerasan di tangan pasangan dekatnya. Angka yang mengganggu ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh entitas perempuan PBB. Menurut rilis tersebut, pengalaman kekerasan dari pasangan sudah menimpa satu dari empat perempuan berusia antara 14 dan 25 tahun.
Di Melanesia, jumlahnya bahkan mencapai satu dari dua perempuan. Tingkat kekerasan fisik tertinggi oleh pasangan tercatat di Oseania, diikuti oleh Asia Selatan dan Afrika. Namun, skor gabungan negara-negara terbelakang hanya sedikit di atas rata-rata yaitu 39 persen.
Menurut PBB, kekerasan pasangan memengaruhi 641 juta perempuan di seluruh dunia, menjadikannya jenis kekerasan paling umum yang memengaruhi Perempuan. Hanya enam persen perempuan di seluruh dunia yang melaporkan mengalami pelecehan seksual oleh orang lain selain pasangan mereka. Meski hanya 20 persen dari korban pembunuhan di dunia adalah perempuan, mayoritas dari mereka dibunuh oleh pasangan, mantan pasangan, atau anggota keluarga.
“Kekerasan terhadap perempuan mewabah di setiap negara dan budaya, menyebabkan kerugian bagi jutaan perempuan dan keluarga mereka, dan telah diperburuk oleh pandemi COVID-19,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Laporan tersebut mengidentifikasi ketidaksetaraan sebagai faktor risiko kekerasan terhadap perempuan dan mendesak negara-negara untuk mengambil pendekatan sistemik terhadap masalah tersebut, memasukkan pengamanan ke dalam lembaga, hukum dan kebijakan mereka.
You will find more infographics at StatistaSumber: Statista