TENTANGPUAN.com – Akhir pekan sering dianggap sebagai momen untuk beristirahat dari kesibukan sehari-hari. Namun, bagi banyak perempuan, terutama mereka yang menjalankan peran sebagai ibu, istri, atau pengurus rumah tangga, akhir pekan justru menjadi waktu tersibuk.
Fenomena ini berkaitan erat dengan konsep ekonomi perawatan—sistem sosial dan ekonomi yang mengandalkan kerja perawatan yang sebagian besar tidak dibayar dan sering kali dilakukan oleh perempuan.
Apa Itu Ekonomi Perawatan?
Ekonomi perawatan merujuk pada seluruh pekerjaan yang mendukung kesejahteraan manusia, termasuk pengasuhan anak, merawat anggota keluarga yang sakit, hingga mengelola rumah tangga.
Pekerjaan ini sering dianggap sebagai “tugas alami” perempuan, meskipun membutuhkan waktu, energi, dan keterampilan. Sayangnya, kerja perawatan ini jarang dihargai secara ekonomi, baik dalam bentuk gaji maupun pengakuan sosial.
Akhir Pekan: Beban Kerja yang Tak Pernah Usai
Bagi perempuan yang bekerja di luar rumah, akhir pekan biasanya bukan waktu untuk bersantai, melainkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tertunda.
Dari mencuci pakaian, membersihkan rumah, hingga memasak makanan untuk keluarga, semua ini merupakan bagian dari kerja perawatan yang tidak berbayar.
Bahkan bagi perempuan yang tidak bekerja di luar rumah, akhir pekan tetap menjadi waktu sibuk karena meningkatnya kebutuhan keluarga yang biasanya lebih banyak berada di rumah.
Pengasuhan anak juga menjadi salah satu aspek terbesar dari ekonomi perawatan. Selama akhir pekan, perempuan sering kali harus mendampingi anak-anak belajar, bermain, atau beraktivitas lainnya. Meskipun memberikan kebahagiaan, aktivitas ini tetap menyita energi dan waktu, sering kali tanpa ada ruang untuk perempuan memprioritaskan diri mereka sendiri.
Tidak Dianggap sebagai Pekerjaan
Salah satu masalah mendasar dari ekonomi perawatan adalah persepsi bahwa pekerjaan ini bukan “pekerjaan nyata.”
Karena tidak menghasilkan pendapatan langsung, kerja perawatan sering diremehkan atau dianggap sebagai tanggung jawab pribadi perempuan.
Hal ini tidak hanya menciptakan beban fisik dan mental bagi perempuan tetapi juga mengaburkan kontribusi mereka terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Dampak pada Kesejahteraan Perempuan
Beban kerja perawatan yang tidak pernah berhenti, termasuk di akhir pekan, berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental perempuan. Kurangnya waktu untuk beristirahat atau melakukan aktivitas pribadi dapat menyebabkan kelelahan kronis, stres, hingga gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, tanpa pengakuan sosial atau dukungan ekonomi, banyak perempuan merasa terjebak dalam siklus yang melelahkan dan tidak dihargai.
Mengatasi Masalah: Dukungan dan Pembagian Tugas
Untuk menciptakan keseimbangan, penting bagi masyarakat untuk menghargai kerja perawatan sebagai bagian penting dari ekonomi dan kehidupan sosial. Salah satu langkah awal adalah mendorong pembagian tugas yang lebih adil di rumah tangga.
Pasangan dan anggota keluarga lain harus dilibatkan secara aktif dalam pekerjaan domestik dan pengasuhan, sehingga perempuan tidak menanggung beban sendirian.
Di tingkat kebijakan, pemerintah dan institusi perlu menyediakan dukungan konkret, seperti layanan penitipan anak yang terjangkau, cuti pengasuhan yang setara untuk kedua orangtua, atau insentif untuk pekerja perawatan.
Ini tidak hanya meringankan beban perempuan tetapi juga memberikan pengakuan bahwa kerja perawatan adalah kontribusi nyata bagi perekonomian.
Mengubah Perspektif tentang Waktu Rehat
Perempuan juga perlu diajak untuk memahami pentingnya memberikan prioritas pada kebutuhan diri sendiri. Mengatur waktu untuk beristirahat atau melakukan aktivitas yang disukai bukanlah tindakan egois, melainkan langkah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Akhir pekan seharusnya menjadi waktu yang setara bagi semua orang untuk beristirahat, termasuk perempuan. Namun, tanpa perubahan pada struktur sosial dan ekonomi yang masih mengandalkan kerja perawatan yang tidak diakui, kesetaraan ini sulit terwujud.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang ekonomi perawatan dan mendorong pembagian beban yang lebih adil, kita dapat menciptakan lingkungan di mana perempuan juga memiliki hak untuk menikmati waktu rehat mereka sepenuhnya.