Kota Kotamobagu di HUT ke-79: Harapan Merdeka dari Kepala DP3A dan Petugas Kebersihan

Norma Manangin, petugas kebersihan di Kota Kotamobagu, (Foto: Yegar Sahaduta).
Norma Manangin, petugas kebersihan di Kota Kotamobagu, (Foto: Yegar Sahaduta).

TENTANGPUAN.com – Pada perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kotamobagu, Sarida Mokodompit, menyampaikan harapan besar bagi perempuan dan anak-anak di wilayahnya.

Di momen bersejarah ini, Sarida menekankan pentingnya merdeka dalam segala aspek kehidupan, khususnya bagi kelompok perempuan dan anak.

Kepala DP3A Kota Kotamobagu, Sarida Mokodompit, (Foto: Yegar Sahaduta).

“Harapan kami, perempuan dan anak-anak di Kotamobagu sudah benar-benar merdeka, menikmati kemerdekaan dan pembangunan yang ada. Semoga dengan momentum ini, segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah hilang di Kota Kotamobagu,” ungkap Sarida Mokodompit, Minggu, (17/8/2024).

Ucapannya mencerminkan visi akan masa depan yang lebih aman dan setara bagi perempuan dan anak-anak di daerah tersebut.

Sementara itu, di tengah suasana perayaan yang semarak di alun-alun Boki Hontinimbang, Norma Manangin, seorang petugas kebersihan, juga berbagi harapannya.

Ia menyatakan keinginannya agar Kotamobagu semakin dihargai oleh daerah lain melalui upaya menjaga kebersihan kota.

“Insya Allah, Kotamobagu semakin jaya. Untuk dinas kebersihan, semoga semakin giat menjaga kebersihan di Kota Kotamobagu, dan semoga Kotamobagu semakin bersih dan dihargai di daerah-daerah lain,” tutur Norma dengan penuh semangat.

Norma adalah salah satu dari banyak pekerja keras di Kotamobagu yang, meskipun seringkali tidak terlihat, memiliki peran vital dalam menjaga keindahan dan kebersihan kota. Harapannya mencerminkan aspirasi yang lebih luas akan pentingnya kebersihan dan keterlibatan seluruh warga dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan terhormat.

Di HUT RI ke-79 ini, harapan yang disampaikan oleh Sarida Mokodompit dan Norma Manangin menjadi pengingat bahwa kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga mencakup kebebasan dari kekerasan, ketidaksetaraan, dan kondisi yang tidak layak. Melalui peran mereka, keduanya memberikan contoh bagaimana setiap individu, baik di pemerintahan maupun di lapangan, dapat berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya: Indonesia yang adil, bersih, dan dihormati.

Leave a Reply

Your email address will not be published.