TENTANGPUAN.COM – Tidak semua orang mudah mendapatkan pasangan. Tentu, memutuskan memiliki pasnagan atau tidak adalah hak masing-masing orang. Meski begitu, kita semua pasti punya teman yang masih lajang dan belum menikah di usia matang, dan Anda mengkhawatirkan masa depannya apakah dia akan menemukan pasangan yang tepat dan bahagia. Namun, mungkin tanpa Anda ketahui sebenarnya mereka bahagia dengan kondisinya tersebut. Mempertanyakan kondisinya yang masih sendiri justru membuatnya merasa tidak bahagia.
Sebab ketika Anda bertanya ‘kapan menikah?’, ‘kapan, nih, kita dikenalin sama pacarnya?’, ‘kenapa, sih, elo masih single?’ artinya Anda telah melakukan single shaming kepadanya.
Apa itu Single Shaming?
Single shaming adalah komentar yang diberikan oleh orang lain, yang kebanyakan sudah berpasangan, kepada mereka yang masih sendiri dengan konteks merendahkan. Munurut Hayley Quinn, pakar kencan Match, single shaming berasal dari gagasan bahwa menjadi lajang entah bagaimana dinilai lebih rendah untuk berada dalam suatu hubungan.
“Ini mungkin diungkapkan sebagai pujian yang bermaksud baik (walaupun salah penilaian) untuk komentar yang benar-benar kasar. Entah itu berasal dari kerabat yang usil atau teman yang sombong, komentar ini dapat menyiratkan bahwa ada sesuatu yang aneh tentang menjadi seorang wanita lajang karena pilihan,” jelasnya, dikutip dari Cosmopolitan.
Hayley menilai semua itu berasal dari gagasan tradisional (baca: patriarki) bahwa seorang wanita harus dinilai dari status perkawinannya. “Ini sering menjadi pertanyaan pertama yang diajukan orang sebelum berpikir untuk bertanya tentang karier, teman, atau bagian lain dari hidup yang mungkin Anda pedulikan,” jelasnya.
Kalimat Apa Saja yang Termasuk Single Shaming?
Menurut survei yang dilakukan aplikasi kencan Match terhadap 1000 orang responden, lebih dari 500 mengatakan kalau mereka pernah mengalami single shaming, dan 37% orang mengatakan hal tersebut semakin meningkat sejak awal pandemi.
Dilansir dari Woman and Home, ada 10 besar kalimat yang paling sering digunakan untuk melakukan single shaming!
- Kamu akan segera menemukan seseorang – 38% responden pernah mendengar ungkapan ini
- Kamu pasti sangat kesepian – 29%
- Saya tidak percaya kamu belum bertemu siapa pun – 26%
- Apakah kamu bertemu seseorang yang baik baru-baru ini? – 24%
- Apakah kamu melihat seseorang yang istimewa? – 24%
- Sudah berapa lama sejak hubungan terakhir kamu? – 24%
- Biarkan aku menjodohkanmu dengan seseorang! – 20%
- Saya merasa kasihan kepada siapa pun yang masih lajang selama pandemi ini – 18%
- Apakah kamu tidak ingin mempunyai pasangan? – 18%
- Menurut kamu kenapa kamu masih lajang? – 18%
Cara Mengatasi Single Shaming
Lalu apa yang harus dilakukan ketika Anda mendapatkan single shaming dari lingkungan sekitar? Misalnya dapat pertanyaan ‘kapan menikah?’
Pertama-tama Hayley menyarankan Anda untuk menarik napas dan tenang sebelum merespon pertanyaan tersebut. Meski komentar ini terdengar sombong dan tidak diinginkan, jangan dulu menganggap orang tersebut ingin menyakiti atau menyinggung Anda. Sebab kebanyakan orang sudah terbiasa dan menganggap normal mengajukan pertanyaan yang cukup invasif tentang status hubungan sebagai bagian dari percakapan untuk mengenal Anda lebih dalam.
Intinya, jangan marah. Hindari marah ketika diberikan pertanyaan tersebut dan fokuslah membahas hal lain dan tidak tentang kehidupan pribadi Anda. Anda bisa jawab, ‘Belum ketemu yang pas, nih,’ kemudian tanyakan balik tentang kehidupan pekerjaannya sehingga nantinya pembahasan bisa beralih tentang pekerjaan.
Namun jika Anda melihat jelas bahwa orang yang bertanya punya niat menyakiti Anda, maka jawablah dengan singkat dan jelas. Anda tidak perlu menjelaskan alasan Anda masih single, karena itu hanya akan membuat si penanya bertanya lebih lanjut. Jawab singkat dan hentikan pembahasan tentang hal tersebut agar mereka tahu kalau Anda tidak nyaman membahasnya.
Jangan Jadi Pelaku Single Shaming
Kalau Anda yang punya pasangan dan teman Anda yang single, maka jangan lakukan hal di atas, ya. Biasanya ketika Anda sedang menjalin hubungan asmara, Anda akan mudah menganggap jika teman Anda bisa mendapatkan pasangan jika melakukan hal-hal A, B, C, D, dan lainnya. Padahal Anda tidak perlu melakukan itu, kecuali jika dia datang kepada Anda dan meminta saran dengan kepala dingin dan punya niat kuat.
Yuk, saling jaga perasaan, terutama sesama wanita. Jangan malah saling menyakiti dan menjatuhkan, ya! Punya pasangan bukan segalanya, lho, yang penting Anda bahagia, meskipun jadi single.
Sumber: Womantalk.com