Percaya atau tidak, dengan adanya standar kecantikan, banyak banget perempuan yang minder dan merasa kalau dia gak memenuhi standar itu, ya dia gak cantik.
Paradoksnya, di saat yang sama, standar kecantikan konvensional--kulit mulus, tubuh ramping, wajah simetris--terus dipertontonkan dan dijual oleh industri kosmetik serta figur publik digital.
Percaya atau tidak, dengan adanya standar kecantikan, banyak banget perempuan yang minder dan merasa kalau dia gak memenuhi standar itu, ya dia gak cantik.