TENTANGPUAN.com – Gerakan perlawanan masyarakat lingkar TPA Sumompo, Manado, dipimpin oleh kelompok mama-mama yang menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja di kawasan tersebut, Senin, (23/9/2025).
Aksi yang sudah direncanakan sejak sebulan lalu itu bahkan sempat berujung bentrok dengan aparat.

Massa aksi sepakat menutup portal masuk TPA Sumompo sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
“Kami masyarakat yang mengoperasikan TPA, kami sepakat untuk menutup portal. Mohonkan pekerjaan buang sampah hari ini,” teriak Amos, seorang buruh bangunan yang tinggal di Kilo 5.
Selain penolakan, warga juga menyoroti munculnya program bantuan sosial yang belakangan diterima sebagian masyarakat.
“Di satu sisi kami bersyukur karena lewat aksi ini ada masyarakat terbantu, di sisi lain semoga ini bukan usaha untuk menutup mulut warga,” ujar Pak Mintux, warga Sumompo.
TPA Sumompo sendiri dinilai sudah tidak layak karena masih menggunakan sistem open dumping. Bahkan, tempat ini termasuk salah satu TPA yang disanksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2025.

Warga menuding pembangunan instalasi limbah dilakukan tanpa komunikasi.
“DLH punya waktu sampai bulan November, kami tunggu! Tapi sampai sekarang kami masyarakat tidak pernah diajak berdiskusi, malah tiba-tiba ada pembangunan untuk buang tai satu Manado di sini,“ tegas warga yang berada di lokasi aksi.
Isu bahwa aksi warga ditunggangi pihak luar juga dibantah keras.
“Kami berusaha sendiri, masyarakat tergerak karena hati nurani. Masyarakat takut jika berbuat lebih akan dicabut bantuan sosial mereka seperti PKH,” jelas Novita Sikome, salah satu penanggung jawab aksi.
Peliput: Eliana Gloria