SMP Negeri 1 Kotamobagu Siap Bersinergi untuk Raih Adiwiyata Tingkat Nasional 2025

Pj Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta (kiri) saat memberikan penghargaan kepada Kepala SMP Negeri 1 Kotamobagu, Ifdawan Dundo, (kanan), (Foto: Pool).
Pj Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta (kiri) saat memberikan penghargaan kepada Kepala SMP Negeri 1 Kotamobagu, Ifdawan Dundo, (kanan), (Foto: Pool).

TENTANGPUAN.com – Setelah meraih posisi ketiga dalam penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2024, SMP Negeri 1 Kotamobagu mempersiapkan langkah menuju kompetisi di tingkat nasional pada tahun 2025.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kotamobagu, Ifdawan Dundo, menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi modal awal untuk menargetkan predikat Adiwiyata Nasional.

“Sekarang kan tingkat provinsi ya, ke depan tingkat nasional. Tentu usaha kami sebagai satuan pendidikan harus lebih besar. Dengan predikat Sekolah Adiwiyata ini, kami harus siap untuk berusaha meraih predikat Adiwiyata Nasional tahun 2025,” ujar Ifdawan, Selasa (19/11/2024).

Ifdawan menekankan bahwa proses menuju tingkat nasional memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan tingkat provinsi. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak terkait untuk turut berkontribusi.

“Tingkat nasional itu persyaratannya jauh lebih sulit dari tingkat provinsi. Sehingga ini butuh keterlibatan dari semua pihak, mulai dari satuan pendidikan, komite sekolah, hingga orangtua siswa, untuk mendukung program ini,” jelasnya.

Menurut Ifdawan, dukungan kolektif menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Jika tidak ada dukungan dari semua pihak, percuma juga kita membuat program Adiwiyata, apalagi tingkat nasional itu sulit sekali syaratnya. Tapi kalau semua komponen mendukung, baik pemerintah, masyarakat, maupun orangtua, saya kira ada harapan untuk kita meraih Adiwiyata tingkat nasional,” tambahnya.

Dengan target ini, SMP Negeri 1 Kotamobagu berharap dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sulawesi Utara untuk terus berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup melalui pendidikan.

Peliput: Tri Deyna