TENTANGPUAN.com – Pesta Literasi Indonesia 2025 kembali hadir, kali ini menyapa warga Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (20/9/2025).
Bertajuk “Cerita Khatulistiwa”, perhelatan literasi tahunan yang digagas penerbit Gramedia Pustaka Utama ini tak hanya menyoroti karya sastra, tetapi juga menghadirkan perspektif lintas isu mulai dari keluarga, kesehatan mental, hingga kesetaraan gender.
Setelah singgah di Bogor, Garut, Magelang, dan Malang, Pesta Literasi Indonesia di Manado menghadirkan tiga narasumber, penulis santer Kai Elan dengan karyanya Teori Tawa, penulis populer Almira Bastari dengan Home Sweet Loan, serta psikolog Hanna Monareh.
Diskusi bertajuk “Potret Keluarga Indonesia dalam Karya Fiksi” ini mengurai bagaimana karya sastra bisa mencerminkan sekaligus memengaruhi dinamika keluarga Indonesia masa kini.
Lebih dari sekadar festival buku, penyelenggara menekankan keterlibatan komunitas yang beragam.
“Bukan hanya komunitas buku, tapi juga sejarah, kopi, kesetaraan gender, dan lain-lain,” ujar Kepala Editor Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Andi Tarigan, dikutip dari Antaranews.
Di Manado, kolaborasi dengan Komunitas Cegah Bunuh Diri yang digawangi Hanna Monareh menambah warna tersendiri.
Isu kesehatan mental dipadukan dengan refleksi keluarga yang diangkat melalui karya fiksi para panelis.
“Kami bekerja sama dengan Komunitas Cegah Bunuh Diri di Manado, mengingat itu adalah komunitas besar ya,” jelas Andi.
Pesta Literasi Indonesia masih akan berlanjut ke berbagai kota lainnya, termasuk Ambon, Jayapura, Makassar, Medan, Padang, Pontianak, dan Pekanbaru sepanjang September 2025.
Peliput: Eliana Gloria