TENTANGPUAN.com – Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) resmi meluncurkan program Ngaji KUPI Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat, 28 Februari 2025. Acara pembukaan yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini dihadiri oleh puluhan ulama perempuan dan lembaga jejaring KUPI. Penulis sekaligus pegiat isu gender, Kalis Mardiasih, memandu jalannya pertemuan.
Sekretaris Majelis Musyawarah KUPI, Masruchah, mengungkapkan bahwa ulama perempuan dari 28 provinsi di Indonesia siap berpartisipasi dalam mengisi rangkaian Ngaji KUPI Ramadan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Islam yang ramah, adil, dan maslahat bagi semua umat, serta menghadirkan Ramadan yang lebih berkah dan bermakna.
“Nantinya berbagai isu akan disampaikan melalui pendekatan makruf (baik), mubadalah (kesalingan), dan keadilan hakiki. Ini adalah bagian dari agenda untuk membumikan pandangan KUPI, baik di dalam ruang keluarga, masyarakat, komunitas, maupun negara,” ujar Masruchah.
Selain KUPI, beberapa lembaga penyangga seperti Alimat, Rahima, Fahmina, Jaringan GUSDURian, dan AMAN Indonesia juga turut menyampaikan program Ngaji Ramadan mereka masing-masing.
Rahima, melalui perwakilannya Pera Sopariyanti, menggelar “Ngabuburit bersama 33 Ulama Perempuan” yang tayang setiap hari di YouTube Swararahima dotcom dan Instagram @swararahima pada pukul 17.00 WIB dan 20.30 WIB. Program ini membahas berbagai tema, seperti ibadah puasa, hak ekonomi perempuan dalam keluarga, serta isu-isu aktual yang dekat dengan kehidupan anak muda, termasuk penyakit ain dan disabilitas.
Sementara itu, Fahmina Institute meluncurkan program Ramadan Inklusi (RAIN) yang berfokus pada inklusivitas, terutama bagi penyandang disabilitas. “Sebagaimana kata rain yang berarti hujan, semoga kita juga akan mendapat percikan berkah selama Ramadan,” kata Roziqoh dari Fahmina.
Dari Alimat, Iklilah menyampaikan bahwa lembaganya bersama Akademi Feminis Muslim akan mengadakan kursus singkat dan intensif mengenai feminisme Muslim. Kursus ini menghadirkan Profesor Alimatul Qibtiyah dan berlangsung setiap Sabtu selama Ramadan.
Jaringan GUSDURian berencana mengadakan Pesantren Gerakan yang mengkaji pemikiran Gus Dur serta isu-isu kontemporer seperti gender dan lingkungan. Sedangkan AMAN Indonesia akan menggelar Forum Ramadan bersama penyintas terorisme serta menyebarkan agenda Ngaji KUPI Ramadan ke publik internasional.
Peluncuran Ngaji KUPI Ramadan ini ditutup dengan pembacaan basmalah yang dipimpin oleh Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Marzuki Wahid, dan diikuti oleh seluruh peserta yang hadir.