TENTANGPUAN.com – Dalam memperingati HKN (Hari Kesehatan Nasional), Nisa Ramadhani Aiyadi, mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, Jurusan Gizi, semester 5 asal Kelurahan Matali, Kota Kotamobagu, memberikan tanggapan positif terkait program makan siang gratis yang dicanangkan pemerintah.
Program ini bertujuan menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di sekolah. Sebagai calon ahli gizi, Nisa menilai program ini sebagai langkah penting untuk memperbaiki status gizi anak-anak, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.
“Saya melihat program makan siang gratis ini sebagai langkah yang sangat positif, terutama bagi anak sekolah yang berada di daerah yang sulit dijangkau. Makanan yang sehat itu dapat meningkatkan konsentrasi, kemampuan belajar, serta energi fisik dan mental,” kata Nisa saat diwawancarai, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, program ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak mengenai pola makan seimbang.
“Mereka bisa tahu ‘begini ya pola makan seimbang itu,’ dengan memasukkan sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks,” tambahnya.
Nisa menjelaskan bahwa di Jurusan Gizi, mahasiswa tidak hanya mempelajari ilmu tentang nutrisi tetapi juga mendalami materi-materi seperti biokimia, anatomi, dan fisiologi.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan kompleksitas studi gizi yang mencakup pemahaman menyeluruh terhadap kesehatan.
Selain itu, jurusan Gizi juga memiliki program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa langsung untuk memberikan edukasi kesehatan, khususnya terkait perbaikan nutrisi.
Terkait pelaksanaan program makan gratis ini, Nisa mengingatkan pentingnya keterlibatan ahli gizi untuk memastikan menu yang disajikan sesuai kebutuhan gizi anak-anak.
“Menu yang dirancang harus tepat, jadi diperlukan ahli gizi dalam bidang ini,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan bahan makanan lokal yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga bisa mengangkat ekonomi daerah.
“Sumber bahan makanan dan pemilihan bahan lokal dapat membantu perekonomian daerah, karena di tiap daerah itu akan disesuaikan dengan minat dan kebiasaan makan lokal,” jelas Nisa.
Ia juga menyoroti perlunya pengelolaan anggaran yang baik untuk keberlanjutan program.
“Ini akan membutuhkan anggaran yang besar, jadi penting ada pengelolaan anggaran yang baik serta transparansi dalam penggunaan dana,” tambahnya.
Sebagai penutup, Nisa berharap peringatan Hari Kesehatan Nasional ini dapat menjadi momentum kampanye pola hidup sehat yang berkelanjutan.
“Diharapkan juga bukan hanya solusi sementara tapi komitmen jangka panjang untuk mewujudkan generasi sehat yang cerdas,” tandasnya.
Peliput: Tri Deyna