Petani Perempuan Bolmong: Pilar Utama dalam Sinergi Percepatan Tanam Padi Sawah Tadah Hujan

Ilustrasi, (Foto: Pixabay.com).
Ilustrasi, (Foto: Pixabay.com).

TENTANGPUAN.com – Dalam upaya mempercepat realisasi penanaman padi sawah tadah hujan dan padi gogo di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Penanggung Jawab (PJ) Darurat Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Syafaruddin, bersama timnya melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah kecamatan.

Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus memperkuat peran petani perempuan yang merupakan tulang punggung pertanian di wilayah tersebut.

Kunjungan diawali di Kecamatan Poigar, di mana tim PJ disambut oleh Kepala Dinas Pertanian Bolmong, Tonny S. Toligaga, beserta jajarannya.

Dalam diskusi, Tonny mengungkapkan adanya perbedaan signifikan antara data potensi lahan sawah tadah hujan yang tercatat dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian dengan kondisi di lapangan. Meskipun SK Mentan mencatat potensi lahan seluas 4.044 hektar, di lapangan hanya ditemukan 751 hektar yang tersebar di lima kecamatan.

Petani perempuan di Bolmong, yang memainkan peran sentral dalam pengelolaan lahan pertanian, turut merasakan dampak dari perbedaan data ini.

Mereka sering kali harus menghadapi kenyataan di lapangan yang berbeda dari rencana yang telah ditetapkan, sehingga berpotensi menghambat upaya mereka dalam mencapai target produksi.

Menyikapi hal ini, PJ Darurat Pangan Provinsi Sulawesi Utara mengarahkan Dinas Pertanian Bolmong untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara guna mengusulkan perbaikan data di pusat. Perbaikan data ini penting untuk memastikan bahwa program percepatan tanam padi berjalan efektif, terutama bagi petani perempuan yang bergantung pada lahan sawah tadah hujan sebagai sumber penghidupan utama.

Kunjungan di Poigar menghasilkan perkembangan positif, dengan tambahan realisasi penanaman padi sawah tadah hujan seluas 22 hektar per 29 Maret 2024. Ini merupakan bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani, termasuk perempuan, mulai menunjukkan hasil meskipun tantangan masih ada.

Selanjutnya, tim melanjutkan kunjungan ke Kecamatan Lolak, di mana mereka disambut oleh Koordinator BPP Lolak, Agus Hariyono, dan tim penyuluh lapangan. Di kecamatan ini, dilaporkan telah dilakukan penanaman padi gogo seluas 570 hektar. Namun, angka ini diperkirakan masih akan meningkat seiring dengan laporan dari lapangan.

Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk memantau realisasi penanaman, tetapi juga untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Dalam konteks ini, peran petani perempuan sangat krusial, karena mereka tidak hanya bertanggung jawab atas produksi pangan, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam memastikan ketersediaan pangan di keluarga dan komunitas mereka.

Dengan dukungan yang tepat, termasuk penyelarasan data dan program yang relevan, petani perempuan di Bolmong diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam upaya ketahanan pangan di Sulawesi Utara. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam perekonomian lokal dan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published.