TENTANGPUAN.com – Saat pagi, ketika embun masih menyelimuti dedaunan dan kicauan burung baru saja dimulai, Beti Sarigan,(70), sudah memulai hari-harinya di kebun bunganya yang indah. Beti adalah warga Desa Kakaskasen 2, yang terletak di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Selama 15 tahun terakhir, Beti telah menekuni profesi sebagai petani bunga. Setiap bunga yang ia rawat diperlakukan dengan penuh cinta dan ketekunan, mencerminkan dedikasi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Sejak subuh, Beti dengan langkah pelan namun pasti, melintasi jalan setapak menuju kebun yang penuh warna-warni. Di sana, ia membeli bibit bunga dari petani lain di sekitar, menanam dan merawatnya hingga siap dijual dalam polybag seharga Rp 5.000. Kebunnya bukan hanya sekadar lahan, melainkan sebuah karya cinta dan dedikasi.
Kehidupan Beti tidak selalu mudah. Delapan tahun yang lalu, suaminya meninggal dunia, meninggalkan Beti untuk melanjutkan kebun sendirian. Meskipun anak-anaknya membantu mengurus kebun lain yang mereka miliki, Beti sering kali bekerja sendiri.
“Ketika anak-anak pergi ke kebun lain atau pulang ke rumah, saya tinggal sendiri di sini. Mereka kembali saat mengantar makan siang dan sore hari,” kata Beti sambil tersenyum saat dikunjungi Rabu, 24 Juli 2024.
Di tengah kebun, terdapat sebuah gubuk sederhana yang menjadi tempat Beti beristirahat sekaligus menyimpan peralatan berkebun. Gubuk ini pernah menjadi saksi pencurian alat berkebun, sebuah insiden yang sempat membuat Beti harus berjuang kembali dari awal. Namun, kegigihan Beti tidak pernah pudar. Meski ia harus menyewa tanah setiap tahun dan membeli air setiap bulan, semua itu telah menjadi bagian dari rutinitas yang tak terpisahkan dari hidupnya.
Dalam greenhouse miliknya, Beti menanam berbagai jenis bunga, termasuk yang digunakan untuk perayaan hari-hari istimewa seperti Natal. Setiap kelopak bunga yang ia rawat dengan penuh perhatian adalah hasil dari kerja keras dan tekad. Bunga-bunga ini tidak hanya menghiasi kebunnya tetapi juga menyebar ke luar daerah, menghiasi perkantoran, rumah, pesta, dan berbagai acara lainnya yang memerlukan dekorasi dari bunga hidup.
Kisah Beti juga mencakup masa-masa sulit, seperti saat musim kemarau panjang melanda dan merusak sebagian besar tanamannya. Namun, seperti bunga-bunga yang selalu tumbuh kembali setelah hujan, Beti juga bangkit dan melanjutkan pekerjaannya dengan semangat baru.
Beti Sirigan, seorang petani bunga, adalah contoh nyata dari semangat tak kenal lelah dan dedikasi. Di tengah tantangan hidup dan kesulitan yang dihadapi, Beti tetap menjaga keindahan dan cinta dalam setiap helai bunga yang tumbuh di kebunnya. Bagi siapa pun yang ingin memesan bunga dari kebun Beti, dapat menghubungi nomor ini: 0853-0727-4204.