Mengenali Penyebab Bayi Muntah

Muntah
Ilustrasi, (Foto: Pixabay).

TENTANGPUAN.COM – Dalam proses tumbuh kembang, banyak orangtua yang masih kebingungan saat bayi mengalami muntah. Muntah pada bayi kerap dialami ketika mereka menyusu. Kondisi ini dikenal dengan istilah gumoh dan dapat dikatakan normal apabila tidak menyebabkan mereka rewel atau sesak napas.
Gumoh merupakan hal normal pada bayi usia di bawah 2 tahun. Bahkan menjadi bagian dari proses perkembangan sistem pencernaan si kecil. Melansir laman Parenting First Cry, kerongkongan dan otot perut kurang berkembang, itu sebabnya mereka memuntahkan atau mengeluarkan makanan sebagai refleks.

Ketika bayi muntah, mereka mengalami ketidaknyamanan karena ada banyak makanan yang didorong ke atas dari perutnya. Hal ini normal dan terkadang mungkin menemukan susu yang keluar dari mulutnya juga.

Penyebab bayi muntah
Pada bayi baru lahir, sistem pencernaannya masih berkembang, sehingga terjadi lebih banyak gumoh dalam beberapa bulan pertama. Menurut Dr. Fransisca Handy. SpA dalam bukunya berjudul A-Z Perawatan Bayi tahun 2015, gumoh dialami oleh sebagian besar bayi berusia 0-12 bulan yang terjadi karena:

Lambung bayi masih berada dalam posisi agak mendatar, belum cukup tegak seperti
posisi lambung pada anak yang lebih besar.
Sebagian lambung bayi masih berada pada rongga dada.
Fungsi penutupan mulut lambung dan esofagus (saluran cerna atas) belum sempurna.

Selain itu, terdapat beberapa alasan mengapa bayi muntah setelah diberi ASI. Mengutip dari berbagai sumber, diantaranya yaitu:

Makan berlebihan
Makan berlebih atau terlalu cepat bisa jadi penyebab karena bayi memiliki perut yang kecil. Bayi yang terlalu banyak ASI setiap kali menyusu mungkin akan lebih cepat kenyang

Mengutip Healthline, bayi berusia 4 sampai 5 minggu memiliki perut yang kecil dan hanya dapat menahan sekitar 3 sampai 4 ons di perutnya setiap kali. Inilah mengapa mereka membutuhkan banyak makanan kecil. Terlalu banyak menyusu dalam satu kali makan dapat memenuhi perut mereka.

Alergi

Tidak sedikit bayi yang muntah karena alergi akibat makanan atau minuman tertentu yang konsumsi. Asupan tersebut ditransfer melalui ASI yang mereka minum.

Bayi yang muntah setelah menyusui dapat menunjukkan bahwa dia alergi terhadap sesuatu dalam asupan. Mengutip What to Expect, gejala lain dari alergi makanan atau intoleransi pada bayi termasuk:

Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada bibir atau lidah
Mata berair
Bersin
Desah

Gejala alergi makanan yang lebih serius termasuk kulit pucat, kesulitan bernapas, atau kehilangan kesadaran.

Hirup udara berlebih
Mengutip Very Well Family, menghirup udara saat menyusu dengan cepat bersama dengan ASI dapat memicu muntah. Hal Ini bisa terjadi apalagi jika memiliki refleks let-down yang kuat atau suplai ASI yang berlebihan.

Jika memiliki refleks let-down yang kuat, ini mungkinkan ASI mengalir terlalu cepat untuk bayi. Usahakan untuk menyusui dalam posisi bersandar. Anda juga dapat memompa atau sedikit ASI sebelum mulai menyusui demi membantu memperlambat aliran ASI.

Gerd
Gastroesophageal reflux atau Gerd tidak hanya dapat menimpa orang dewasa, tetapi juga bayi. Menurut Dr Neil Chanchlani dari The Royal Free London NHS Foundation menjelaskan bahwa bayi dapat muntah setelah menyusu karena hal ini.

“Karena sfingter esofagus bagian bawah belum matang, ASI mengalir kembali melalui lubang ke esofagus, menyebabkan ketidaknyamanan bagi bayi,” ujar Chanchlani dilansir dari All 4 Women.

Disarankan untuk berkonsultasi pada dokter, apalagi jika gejalanya mengganggu kualitas hidup bayi dan menyebabkan komplikasi seperti kenaikan berat badan abnormal, sulit tidur dan sesak pada dada.

Sumber: Haibunda.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.