Di Bumi Kita Yatim Piatu

Anak-anak di Yayasan Ar-Rahman
Anak-anak di Yayasan Ar-Rahman, (Foto: Neno Karlina).

Tentangpuan.com – Hari makin matang, dan malam tinggal menunggu jatuh. Sayup suara dzikir berkumandang dari toa masjid di sekitar Yayasan Ar-Rahman, Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, Provinsi Sulawesi Utara.

Sebuah yayasan yang berdiri, sebab konflik yang pernah terjadi antara Desa Iboloan dan Tonom, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 2000 silam.

Awalnya, tempat ini hanya jadi semacam pengungsian sementara bagi kedua warga desa yang bertikai.

Namun, berkat kepedulian Baharuddin, pria paruh baya asal Palopo, Sulawesi Selatan, lambat laun, yayasan ini menjadi tempat persinggahan tinggal bagi anak-anak berlatar keluarga ekonomi lemah, sebagian anak juga tanpa orangtua. Mereka yatim, mereka piatu. Ada juga berstatus lengkap yatim piatu.

Di sini, mereka sekolah gratis, tanpa diharuskan berseragam seperti sekolah formal pada umumnya. Cukup berpakaian rapi, dan bersih saja. Yang menarik adalah, beberapa alumni tempat ini, kini sudah sukses meniti cita, bahkan beberapa di antaranya, tak hanya menjadi guru di yayasan, tapi juga jadi kepala sekolah di tempat lain.

Akhirnya, dari sini banyak orang bisa belajar, bahwa untuk memanusiakan manusia, harus diperlukan manusia-manusia bercinta kasih, yang mampu melihat dari hati bukan sekadar materi.

Bagi yang punya empati, mungkin akan lebih mengerti bawah, sejatinya di bumi ini kita sendiri.

Nabi Muhammad yatim, sama seperti nabi Isa, dan sama seperti kita semua. Kita hanya belum tahu, kapan semua yang beribu-bapak direnggut nikmat dan dipisahkan jiwa dari jasad.

Kematian pasti, kita cuma tidak punya kalendernya saja. Yang kita perlukan hanya semangat untuk tidak berputus asa dan selalu berbaik sangka pada Sang Pencipta.

Leave a Reply

Your email address will not be published.