Perempuan di Pilkada 2024 Sulawesi Utara: Hanya 1 Kepala Daerah dari 15 Kabupaten Kota

Chyntia Ingrid
Kepala Daerah terpilih di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

TENTANGPUAN.com – Pilkada Serentak 2024 di Sulawesi Utara menunjukkan bahwa perempuan semakin eksis dalam kancah politik daerah, meskipun jumlah keterwakilan mereka masih tergolong rendah.

Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, hanya 1 yang berhasil meraih kursi sebagai kepala daerah. Hal ini berbeda dengan komposisi kepala daerah perempuan di pilkada-pilkada sebelumnya.

Sementara, di tingkat provinsi, Sulawesi Utara masih belum memiliki gubernur perempuan. Namun, di tingkat kabupaten/kota, beberapa kandidat perempuan sudah pernah berhasil memenangkan kontestasi politik.

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menjadi salah satu daerah yang mencatat kemenangan perempuan, di mana pasangan Chyntia Ingrid-Heronimus Makainas berhasil mengalahkan petahana Evangelian Sasingen-Liem Hong, menunjukkan bahwa perempuan mampu bersaing secara kompetitif.

Di beberapa daerah lain seperti Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, kandidat perempuan juga mulai mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, meskipun persaingan masih didominasi oleh kandidat laki-laki. Kota Bitung dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan juga menunjukkan peningkatan jumlah kandidat perempuan yang maju dalam pilkada tahun ini.

Salah satu perkembangan menarik dalam Pilkada 2024 Sulawesi Utara adalah keterlibatan aktif perempuan dalam politik, baik sebagai calon kepala daerah maupun sebagai pemilih yang semakin kritis dalam menentukan pilihan mereka.

Dengan semakin banyak perempuan yang berani tampil dan bersaing dalam kontestasi politik, diharapkan ke depan keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan daerah di Sulawesi Utara dapat terus meningkat.

Meski jumlah kepala daerah perempuan masih kecil dibandingkan laki-laki, tren positif ini menunjukkan bahwa perempuan semakin diterima dan diperhitungkan dalam dunia politik di Sulawesi Utara. Pilkada 2024 menjadi bukti bahwa keterwakilan perempuan dalam politik lokal semakin berkembang, membuka jalan bagi kepemimpinan yang lebih inklusif di masa mendatang.