Massa Geruduk DPRD Sulut, Polisi Perketat Pengamanan dengan Anjing Pelacak

Suasana aksi demo di Kantor DPRD Sulut, (Foto: Zonautara.com).

TENTANGPUAN.com – Ribuan massa aksi menggelar demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Senin (1/9/2025). Aksi ini mendapat pengamanan ketat aparat kepolisian. Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Harry Langie, bahkan hadir langsung memantau jalannya aksi.

Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Andi Silangen, menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menerima aspirasi masyarakat.
“Semua karena kepentingan bersama dan menjadi kewajiban kita untuk menerima mereka, menampung, membaca, mencatat, serta menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi. Pemerintah pusat kini juga sudah merespons aspirasi tersebut,” ujar Silangen.

Pantauan Zonautara.com, massa sempat berupaya masuk ke dalam gedung DPRD Sulut. Namun pihak dewan hanya memperkenankan perwakilan demonstran untuk masuk dan menyampaikan tuntutan secara langsung. Meski begitu, komunikasi antara perwakilan massa dengan pimpinan DPRD tetap berlangsung.

Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di depan kantor DPRD Sulut sambil terus melakukan orasi. Diketahui sebelumnya, ribuan warga ini berjalan kaki dari titik kumpul di Taman Makam Pahlawan, Kairagi, Kota Manado.

Di tengah jalannya aksi, sejumlah jurnalis mengeluhkan sulitnya akses jaringan internet di lokasi. Gangguan sinyal yang kerap hilang membuat kerja-kerja pers dalam mengalirkan informasi secara cepat menjadi terhambat. Beberapa jurnalis tampak berpindah-pindah lokasi untuk mencari sinyal, sementara lainnya harus menunggu lebih lama agar berita dan dokumentasi bisa terkirim ke redaksi.

Situasi di depan gedung DPRD sempat memanas ketika massa mendesak agar seluruh peserta aksi diizinkan masuk. Sementara pihak dewan hanya memberikan kesempatan bagi perwakilan. Negosiasi pun masih terus dilakukan.

Untuk meredam ketegangan, pihak kepolisian mengimbau massa agar tetap tenang dan tidak melakukan provokasi.
“Massa aksi mohon tetap tenang, jangan melempar,” begitu imbauan dari pengeras suara terdengar di lokasi.

Sebagai langkah antisipasi, sejak pagi dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar kawasan aksi ditutup sementara. Aparat juga menurunkan anjing pelacak untuk memperketat pengamanan.

Hingga sore hari, gelombang massa terus berdatangan, sementara aparat kepolisian tetap berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.