TENTANGPUAN.com – Berduka bukan hanya menguras perasaan, tetapi juga memengaruhi tubuh secara nyata. Salah satu gejala yang paling sering muncul adalah hilangnya selera makan. Fenomena ini kerap dianggap sepele, padahal sebenarnya ada penjelasan psikologis dan medis yang mendalam di baliknya.
1. Stres Emosional Mengubah Cara Tubuh Merespons
Kesedihan akibat kehilangan orang terdekat atau pengalaman traumatis memicu stres emosional yang sangat tinggi. Dalam kondisi ini, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin sebagai bentuk respons fight-or-flight.
Menurut Harvard Health, lonjakan hormon tersebut memang membuat tubuh lebih siaga, tetapi sekaligus menekan sistem pencernaan sehingga rasa lapar ikut berkurang (Harvard Health Publishing, 2019.
2. Pikiran Penuh, Nafsu Makan Terabaikan
Saat berduka, otak seseorang dipenuhi rasa kehilangan, kesedihan, bahkan rasa bersalah. Akibatnya, kebutuhan dasar tubuh seperti makan atau istirahat tidak lagi menjadi prioritas.
Psych Central menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan mekanisme somatisasi, yaitu kondisi ketika tekanan psikologis muncul dalam bentuk gejala fisik—seperti hilangnya nafsu makan, sakit perut, atau mual (Psych Central, 2022).
3. Duka dan Depresi yang Menggerogoti Selera
Bagi sebagian orang, duka mendalam bisa berkembang menjadi depresi. Gejala depresi sendiri mencakup kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari, termasuk makan.
Sebuah studi dalam Journal of Affective Disorders menegaskan bahwa duka adalah respon psikobiologis yang memengaruhi tubuh dan pikiran, dengan kehilangan nafsu makan sebagai salah satu gejala utamanya (ScienceDirect, 2016).
4. Gejala Fisik yang Umum Terjadi
Selain kehilangan nafsu makan, berduka juga memunculkan gejala fisik lain: kelelahan, sakit kepala, ketegangan otot, hingga gangguan tidur.
Medical News Today mencatat bahwa semua ini merupakan bagian alami dari proses berduka, dan biasanya mereda seiring waktu—meski pada beberapa orang bisa bertahan lama (Medical News Today, 2021).
5. Apa yang Bisa Dilakukan?
Meski kehilangan selera makan adalah hal yang wajar, penting untuk tetap memberi tubuh asupan energi agar tidak jatuh sakit. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
- Makan dalam porsi kecil tapi sering.
- Memilih makanan hangat dan mudah dicerna, seperti sup atau bubur.
- Makan bersama teman atau keluarga agar lebih mudah menelan makanan.
- Mencari bantuan profesional bila gejala berlarut lebih dari beberapa minggu.
Hilangnya nafsu makan saat berduka bukanlah sekadar “malas makan”, melainkan cerminan dari interaksi kompleks antara pikiran, emosi, dan tubuh. Memahami aspek psikologis di baliknya membantu kita lebih bijak menghadapi masa duka, baik untuk diri sendiri maupun untuk mendukung orang lain yang sedang kehilangan.