Mengapa Orang yang Berduka Sering Kehilangan Nafsu Makan?

Kehilangan sering kali membuat tubuh dan jiwa sama-sama terpukul. Saat berduka, banyak orang merasa makanan tak lagi menarik—bukan sekadar “malas makan”, melainkan reaksi alami dari stres dan kesedihan.
Ilustrasi, (Foto: ChatGPT).

TENTANGPUAN.com – Kehilangan orang yang dicintai, kegagalan besar, atau pengalaman pahit lain sering membuat seseorang merasa hampa. Dalam masa berduka, banyak orang mengalami perubahan drastis pada tubuh dan kebiasaan sehari-hari. Salah satu yang paling umum adalah hilangnya nafsu makan. Fenomena ini bukan sekadar “malas makan”, melainkan reaksi alami tubuh dan pikiran terhadap tekanan emosional yang berat.

1. Stres Emosional Mengganggu Sistem Pencernaan

Ketika berduka, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Zat ini membuat tubuh berada dalam kondisi “siaga darurat”. Akibatnya, fungsi tubuh yang dianggap tidak mendesak—termasuk pencernaan—akan melambat. Perut terasa kencang, mulut kering, bahkan mual. Inilah alasan mengapa makanan yang biasanya terasa enak mendadak tidak menggugah selera.

2. Pikiran Tersita oleh Rasa Kehilangan

Berduka sering kali membuat seseorang larut dalam ingatan dan perasaan kehilangan. Pikiran menjadi penuh, sehingga kebutuhan dasar seperti makan atau istirahat tidak lagi menjadi prioritas. Bagi sebagian orang, sekadar mengunyah makanan terasa “tidak penting” dibandingkan rasa sakit emosional yang sedang dirasakan.

3. Hubungan Emosi dengan Selera Makan

Psikolog menjelaskan bahwa emosi memiliki kaitan erat dengan selera makan. Saat seseorang bahagia, tubuh memproduksi dopamin yang menambah gairah makan. Sebaliknya, saat sedih atau kehilangan, kadar hormon bahagia turun drastis. Hal inilah yang membuat makanan terasa hambar, bahkan bisa menimbulkan rasa enek.

4. Kelelahan Tubuh dan Mental

Berduka tidak hanya menguras emosi, tetapi juga energi. Banyak orang sulit tidur, menangis berhari-hari, atau tidak punya tenaga untuk beraktivitas. Kelelahan ini memperburuk siklus kehilangan nafsu makan, karena tubuh yang lemah semakin sulit merespons rasa lapar dengan baik.

5. Dampak Jangka Panjang Jika Dibiarkan

Hilangnya nafsu makan dalam jangka pendek adalah hal yang wajar. Namun, jika berlangsung lama, kondisi ini bisa berdampak serius: berat badan turun drastis, sistem imun melemah, hingga risiko gangguan kesehatan lain. Karena itu, penting bagi orang yang sedang berduka untuk tetap menjaga asupan, meski hanya dalam porsi kecil.

Cara Membantu Diri atau Orang yang Sedang Berduka

Cari dukungan emosional: berbicara dengan orang dekat atau konselor dapat membantu mengurangi beban batin, yang secara tidak langsung juga memulihkan nafsu makan.

Makan dalam porsi kecil tapi sering, agar tubuh tetap mendapat energi.

Pilih makanan sederhana, seperti sup hangat atau buah segar, yang lebih mudah diterima tubuh.

Jangan sendirian: kadang makan bersama teman atau keluarga bisa memicu selera.

Berduka adalah proses alami yang tidak bisa dipaksa selesai dalam sehari. Kehilangan nafsu makan hanyalah salah satu gejala yang menunjukkan betapa dalamnya luka emosional seseorang. Dengan dukungan yang tepat, perlahan tubuh dan jiwa akan menemukan keseimbangannya kembali.