TENTANGPUAN.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah terus menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Kepala Sekolah SDN 3 Motoboi Kecil, Wiwin Mamonto.
Menurut Wiwin, program yang digelontorkan oleh pasangan Prabowo-Gibran ini merupakan langkah positif untuk mendukung kesiapan generasi muda melalui asupan gizi yang memadai.
“Memang bagi sebagian orang merasa bahwa ini hal biasa saja, namun ini sangat penting untuk kesiapan generasi dengan asupan gizi yang cukup sehingga akan lebih baik dalam menyongsong masa depan,” ujar Wiwin saat ditemui ZONAUTARA.com pada Selasa (7/1/2024).
Wiwin juga menekankan pentingnya program ini bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian peserta didik berasal dari keluarga (dengan) ekonomi lemah. Sehingga dengan program ini, mereka boleh memperoleh kesempatan yang sama dengan anak-anak lain dalam pemenuhan kebutuhan makan di sekolah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu, Aljufri Ngandu, menyatakan kesiapan instansinya untuk menyukseskan program tersebut.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Kotamobagu akan menyiapkan data akurat, membantu proses distribusi, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya ke depan.
“Untuk Kotamobagu sendiri, belum ada petunjuk teknis (juknis). Kemungkinan serentak seperti halnya vaksin yang berjalan serentak. Program ini sangat bagus karena secara ekonomi dapat mengurangi biaya orang tua, dan siswa jadi siap menerima pelajaran dalam keadaan perut terisi,” ungkap Aljufri saat ditemui pada Senin (6/24/2024).
Terkait pelaksanaan program ini, Nisa Ramadhani Aiyadi (21), Nisa Ramadhani Aiyadi, mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, Jurusan Gizi, semester 5 asal Kelurahan Matali, Kota Kotamobagu, mengingatkan pentingnya keterlibatan ahli gizi untuk memastikan menu yang disajikan sesuai kebutuhan anak-anak.
“Menu yang dirancang harus tepat, jadi diperlukan ahli gizi dalam bidang ini,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (6/24/2024).
Program MBG diharapkan tidak hanya memberikan dampak langsung bagi siswa, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi terbatas.