Nurul Azmi Batadi, Perempuan Bolsel yang Menghidupkan Semangat Kemerdekaan di HUT RI ke-79

Nurul Azmi Batadi, (Foto: Dokumen pribadi).
Nurul Azmi Batadi, (Foto: Dokumen pribadi).

TENTANGPUAN.com – Tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat dari Sabang hingga Merauke merayakan momen bersejarah ini dengan penuh semangat. Namun, setiap individu memiliki cara tersendiri dalam memaknai arti kemerdekaan, termasuk perempuan-perempuan di pelosok Nusantara yang terus berjuang untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Salah satu sosok inspiratif yang memaknai kemerdekaan dengan caranya sendiri adalah Nurul Azmi Batadi, seorang perempuan asal Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Bagi Nurul, HUT RI bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah refleksi akan makna perjuangan dan kemandirian perempuan.

“Sebagai perempuan, kita juga harus mengambil tindakan dalam pembangunan daerah,” ungkap Nurul Azmi Batadi, yang akrab disapa Nunu, saat diwawancarai pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Menurut Nunu, kemerdekaan sejati bagi perempuan adalah kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan, baik fisik maupun non-fisik. Ia menegaskan bahwa perempuan harus berani melawan segala bentuk penindasan dan menjadi pahlawan dalam bidang yang mereka geluti.

“Perempuan sekarang tidak hanya terkungkung dalam rumah. Jadilah pahlawan di bidang kita masing-masing,” tegasnya.

Sebagai pedagang aksesoris dan kebutuhan perempuan di Desa Sondana, Nunu juga menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Baginya, pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk generasi yang kuat dan mandiri. “Dalam dunia pendidikan, sebagai perempuan, kita wajib terpenuhi, sebab madrasah pertama seorang anak adalah ibunya,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

Dalam momen bersejarah ini, Nunu berharap agar peran dan suara perempuan di Bolsel semakin diperhitungkan, terutama dalam pembangunan daerah. Ia ingin agar perempuan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam memajukan daerah tercinta.

“Peran dan partisipasi perempuan dalam agenda pembangunan daerah ini harus terus ditingkatkan,” pungkasnya.

Nurul Azmi Batadi adalah contoh nyata perempuan Indonesia yang merdeka, yang dengan gigih berdikari dan memberikan kontribusi bagi kemajuan daerahnya. Melalui usaha kecilnya yang berfokus pada pakaian dan aksesoris perempuan, Nunu menunjukkan bahwa kemerdekaan bukan hanya milik para pahlawan di medan perang, tetapi juga milik setiap perempuan yang berani bermimpi dan bertindak untuk mewujudkan perubahan di lingkungannya.

Di usia ke-79 tahun Indonesia merdeka, kisah Nunu dan perempuan-perempuan lainnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang dan berkontribusi, demi terciptanya Indonesia yang lebih adil dan setara bagi semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published.