TENTANGPUAN.COM – Orangtua kerap kebingungan saat anak tiba-tiba menjadi suka menangis atau cengeng. Padahal, saat menangis ada pesan tersembunyi yang sebanarnya hendak disampaikan oleh anak. Dan keadaan ini yang seringkali salah direspon orangtua.
Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam mengatasi anak menangis, ya. Jika salah mengambil langkah dalam mengatasinya, hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi, lho. Selain itu, menangis adalah perilaku normal dan sehat. Jadi, saat anak menangis jangan mencoba untuk memarahi apalagi memakinya, ya.
Nah, apabila sang anak tersayang suka menangis dan anda bingung langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, simak yuk, cara mudah berikut ini:
Hindari menggunakan hadiah untuk membuat anak tetap tenang
Terkadang tanpa disadari anda menyuap anak dengan hadiah untuk tujuan agar dia mau berhenti menangis. Hal ini mungkin disebabkan sifat anak yang emosional dapat membuat anda secara naluriah ingin menawarkan kenyamanan.
Namun, hal ini tidak bagus untuk diberikan kepada anak lagi ya. Menurut Cheryl Rode, memberikan hadiah untuk membuatnya tenang malah membuat anda semakin mendorongnya untuk melakukan hal tersebut, lho.
“Tetapi semakin banyak perhatian yang anda berikan pada tangisan, semakin anda mendorongnya!” tutur Rode dalam tulisan Sarah Hamaker pada Washington Post
Jadi, cobalah untuk tidak memberikan “hadiah” saat ingin membuat Anak tetap tenang ya. Selain itu, anda juga dapat memberitahukan kepada guru tentang anak yang memiliki sifat mudah menangis, serta menyarankan mereka untuk tidak mudah iba pada anak.
Hal ini dapat memungkinkan anak untuk menggunakan strategi koping untuk kembali ke keadaan seimbang dan menjaga guru agar tidak memperpanjang tangisan secara tidak sengaja.
Mengajari anak tentang strategi koping
Anda dapat mengajari anak strategi koping untuk dapat mengontrol emosinya, lho. Bernapas dalam-dalam, mengungkapkan pernyataan seperti “Saya bisa melakukan ini”, lalu mengambil istirahat dari aktivitas dan meminta bantuan adalah cara-cara yang dapat dilakukan anak untuk mengatasi frustrasinya.
Bila anak mengalami kesulitan untuk mengendalikan air mata saat di sekolah, anda dapat menyarankan anak untuk meletakkan kepalanya di atas meja (dengan izin guru) dan hitung sampai 10 untuk mengendalikan air matanya. Hal ini dapat memberi anak kesempatan lebih tenang ketika air mata muncul, dan cara untuk mendapatkan kembali ketenangannya.
Bantu anak memecahkan masalah
Sering kali, cara terbaik untuk menahan air mata adalah dengan mencari tahu bagaimana menangani situasi yang menyebabkan itu. Menurut Rode, anda dapat mendorong anak untuk berbicara mengenai solusi untuk situasi apapun, daripada berfokus pada air matanya sendiri.
“Dorong anak anda untuk berbicara tentang solusi untuk situasi apapun yang mendorong untuk menangis, daripada berfokus pada air mata itu sendiri,” tuturnya.
Anda dapat membimbing sang anak untuk mengenali pemicu air mata mereka, lalu bertukar pikiran tentang cara untuk mencegah tangisan. Kuncinya dari semua ini adalah membiarkan anak menemukan solusinya sendiri. Hal ini akan lebih efektif daripada strategi yang diarahkan oleh anda.
Sumber: Haibunda.com